Akhir-akhir ini Entrepreneur sangat sering dibicarakan, dan telah
menjadi tren baru dalam dunia bisnis, terutama sejak beberapa tahun
terakhir biaya untuk membuat toko online
menurun drastis.. Anda juga mungkin merupakan salah satu dari
orang-orang yang ingin mencoba membuka bisnis sendiri. Mungkin Anda
telah melakukan banyak penelitian dan membaca banyak buku tentang
Entrepreneur, dan merasa yakin bahwa menjadi seorang entrepreneur
merupakan hal yang paling tepat untuk Anda.
Jangan dulu begitu yakin.
Sebelum Anda benar-benar mengetahui segala sesuatu tentang
entrepreneur, Anda harus mempertimbangkan beberapa hal seperti berikut :
1. Anda masih menghabiskan waktu untuk “Me-Time”
Untuk menjadi seorang Entrepreneur, Anda harus siap meninggalkan
segala kegiatan yang tidak berhubungan dengan usaha membangun bisnis
Anda. Tidak akan ada lagi waktu untuk Anda melakukan hal-hal yang tidak
penting dan tidak berhubungan, menghabiskan waktu untuk kepentingan diri
Anda pribadi. Anda harus fokus dan menggunakan waktu Anda sebaik
mungkin untuk memikirkan cara menghasilkan uang. Jika Anda tidak mampu
melakukannya, Anda belum siap menjadi seorang entrepreneur.
2. Anda menghabiskan waktu menghayal tentang kantor Anda
Semua orang yang memulai bisnis nya sendiri pasti menginginkan ruang
kantor yang lebih besar, sebagai pemiliknya. Memang Anda pantas untuk
itu, tapi kantor yang besar hanya sesuai dengan brand dan bisnis yang
besar pula. Jika Anda ingin membuka sebuah restoran, orang-orang tidak
akan melihat ruang kantor Anda, sehingga tidak akan bijak untuk
mengahbiskan banyak biaya untuk membuat kantor Anda tampak wah.
3. Anda tidak mau melakukan pekerjaan-pekerjaan kasar
Jika Anda menjadi seorang entrepreneur, Anda mungkin berpikir untuk
mempekerjakan orang lain. Itu memang benar, tapi apakah Anda juga
menjadi enggan untuk melakukan pekerjaan-pekerjaan kasar, atau pekerjaan
ringan lainnya? Mungkin Anda berpikir bahwa membuang sampah bisa
dilakukan oleh orang bayaran Anda, dan Anda harus fokus pada pekerjaan
yang lebih penting? Jika hal itu membuat Anda enggan untuk melakukan
pekerjaan-pekerjaan kasar, maka Anda tidak memiliki jiwa entrepreneur.
Seorang entrepreneur mau untuk bekerja keras dan apapun itu jenis
pekerjaanya yang dapat menguntungkan dan tidak merugikan bisnis yang ia
jalankan.
4. Anda merasa lebih produktif dengan barang-barang baru
Saat menjadi seorang entrepreneur, apakah Anda terdorong untuk
membeli gadget-gadget baru? Apakah Anda merasa bahwa Anda membutuhkan
barang-barang baru? Ataukah barang-barang baru itu hanya untuk memuaskan
ego Anda? Pikirkanlah baik-baik tentang pengeluaran yang Anda lakukan,
karena seberapa kecil pun pengeluaran itu, akan sangat berdampak pada
bisnis yang Anda jalankan. Apakah Anda memang membutuhkannya?
5. Anda masih marah dengan pemotongan biaya
Jika Anda masih tidak bisa mengatasi pemotongan biaya, dan sumber
daya yang terbatas, dan masih kesal akan pemotongan biaya, Anda tidak
memiliki jiwa entrepreneur. Seorang entrepreneur dapat memanfaatkan
sumber daya yang ada untuk menghasilkan keuntungan bagi perusahaannya.
6. Anda tidak dapat membagi kehidupan pribadi dan pekerjaan
Jika Anda tidak dapat membagi kehidupan pribadi Anda dengan pekerjaan
Anda, dan Anda merasa bahwa Anda terlalu keras bekerja, maka Anda tidak
memiliki jiwa entrepreneur. Seorang entrepreneur akan menikmati
pekerjaanya sebagai bagian dari hidupnya. Ia tidak akan merasa tersiksa
degnan pekerjaannya, karena tidak bisa dipungkiri bahwa pekerjaan
sebagai entrepreneur akan lebih berat, karena seluru tanggung jawab ada
di beban Anda.
7. Anda tidak rela membayar sebuah “harga”
Ketika menjalankan bisnis Anda, Anda pun wajib untuk membayar “harga”
setiap hari, sama halnya ketika Anda bekerja untuk orang lain. Anda
tidak dapat terlepas dari membayar sesuatu dengan uang atau kerja keras,
karena hal itu merupakan kewajiban Anda. Sebagai pemilik bisnis, Anda
mendapat hak di hari ini untuk bertahan dalam bisnis Anda besok. Dan hak
itu diperoleh dari kepuasan konsumen terhadap bisnis yang Anda jalankan
dan produk yang Anda jual. Konsumen lah yang menentukan apakah bisnis
Anda layak bertahan atau tidak.
0 komentar:
Posting Komentar